tag:blogger.com,1999:blog-44024698072757803042024-03-13T10:15:56.794-07:00SELAPUTSAll About Information and LiteratureUnknownnoreply@blogger.comBlogger8509125tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-59376364319384922292021-04-05T21:54:00.003-07:002021-04-05T21:54:22.440-07:00Daftar Isi:<script src="https://cdn.rawgit.com/mowdot/mysitemap/master/sitemapku.js"></script>
<script src="http://selaputs.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=9999&alt=json-in-script&callback=loadtoc"></script>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-16478698392549108772014-05-19T00:00:00.000-07:002014-05-19T00:00:02.427-07:00PENDIDIKAN DASAR PADA ANAK<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Kita harus memberikan prioritas kepada pendidikan
dasar di SD bahkan sebelum anak masuk sekolah. Orangtua kiranya perlu
memperhatikan pendidikan anak balita. Anak balita membutuhkan kasih sayang, perhatian
dan pemekaran kemampuan dasar di bidang ilmu dan nilai moral. Suasana keluarga
dan contoh teladan dari orangtua sangat membekas dalam sanubari anak. Kita
mendidik anak bukan supaya cocok untuk pekeijaan tertentu tetapi supaya anak
mampu menyesuaikan diri dengan pekeijaan di kemudian hari. Supaya berhasil
dalam pendidikan, diharapkan keija sama yang terpadu antara keluarga, sekolah
dan masyarakat. Dengan mendidik anak sebenarnya orangtua dan guru pun mendidik
dirinya sendiri.</span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Sebagai pertanyaan terakhir, "Apakah yang mau
kita wariskan kepada anak-anak kita?" Kepada anak-anak, kita mau
mewariskan sebuah dunia yang penuh dengan </span></span><span style="font-family: Cambria, serif;">dan<span class="Bodytext115pt"> </span><span class="Bodytext115pt">kemerdekaan.</span><b><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-88530661321190221802014-05-18T00:00:00.000-07:002014-05-18T00:00:05.005-07:00TIPS MEMBERIKAN PUJIAN PADA ANAK<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Dengan memberikan pujian, orangtua menyampaikan
penghargaan atas prestasi anak. Anak bertumbuh dan berkembang. Anak merasa
dirinya berharga. Pujian memberanikan anak untuk berlangkah maju dalam kepastian
tindak-tanduknya. Orangtua memuji usaha dan perbuatan anak dan bukan memberi
komentar tentang kepribadian dan sifatnya.</span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Pujian sebaiknya diberikan pada saat yang tepat. Namun
perlu dijaga agar jangan berlebih-lebihan. Ada bahaya anak dapat menjadi sombong.
Oleh karena itu pujian harus dilakukan dengan tulus hati. Pujian perlu
dibedakan dari sanjungan. Dalam sanjungan ada kecenderungan orang berpura-pura
untuk memuji. Sikap pura-pura tidak bersifat mendidik. Banyak orangtua
cenderung terjebak dalam sikap menyanjung dan kurang memberikan pujian yang
sebenarnya. Pujian harus memberi gambaran realistis tentang prestasi anak.
Pujian harus disertai dengan alasan. Contoh teladan dan cara hidup orangtua
dalam keluarga sangat membekas dalam diri pribadi anak. Anak melihat
orangtuanya yang gemar membaca dan belajar, orangtua yang senang berceritera,
ayah dan ibu yang mengatur hidupnya penuh disiplin dan penuh kerahiman
memberikan hukuman yang pantas. Anak mau mendengarkan nasehat dari orangtua
yang disampaikan pada waktu yang tepat. Anak mengalami kehidupan perkawinan
dari orangtua yang monogam dan tak terceraikan.<o:p></o:p></span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-8417887170852523512014-05-17T23:59:00.000-07:002014-05-17T23:59:00.039-07:00TIPS MEMBERIKAN NASEHAT PADA ANAK<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Melalui nasehat, orangtua dan para pendidik berusaha
memberikan saran-saran percobaan untuk memecahkan masalah sejauh kemampuan
dan keahlian. Orangtua dan para pendidik dinilai oleh anak sebagai orang yang
sudah mempunyai banyak pengalaman. Pengalaman hidup merupakan guru yang baik
bagi kaum muda. Namun perlu diperhatikan bahwa cara memberikan nasehat lebih
penting ketimbang isinya. Banyak nasehat yang baik tidak didengarkan karena
cara memberikannya tidak tepat.</span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Dalam memberikan nasehat, hindarilah sikap menggurui
dan sikap membanggakan pengalaman masa lampau. Pengalaman masa lampau bisa saja
tidak cocok lagi dengan situasi saat sekarang. Pengalaman masa lampau sebaiknya
dipakai hanya sebagai cermin saja tetapi tidak seluruhnya diterapkan untuk
anak-anak saat sekarang.</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Supaya nasehat bisa berhasil maka perlu diciptakan
hubungan harmonis dengan anak. Orangtua dan anak saling percaya dan saling
menghormati. Kalau anak tidak bertanya tentang masalahnya maka orangtualah yang
mendekati anak dan mulai memancing. Sementara itu orangtua harus bersedia
menerima bahwa kadangkala nasehat- nya tidak dituruti oleh anak. Dan jangan
lupa, berhematlah dalam memberikan nasehat. Nasehat yang berkepanjangan sangat
membosankan anak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-19658786389508757592014-05-16T23:59:00.000-07:002014-05-16T23:59:00.017-07:00MENJALIN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN ANAK<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Orangtua tentu saja berusaha menjadi pendidik yang
terbaik bagi anak-anaknya. Namun kemampuan orangtua terbatas. Banyak hal tidak
dapat dipahami oleh orangtua. Oleh karena itu seandainya terdapat hambatan
dalam pendidikan anak di luar kemampuan orangtua, sebaiknya anak dibantu oleh
konselor keluarga. Kalau mengalami kelainan yang berat, sebaiknya anak dibawa
ke seorang psikiater.</span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Konseling keluarga melibatkan konselor, anak dan
seluruh anggota keluarga. Nasehat dan petunjuk dari seorang konselor tidak
akan berhasil kalau tidak ditunjang oleh suasana keluarga. Kenakalan anak juga
disebabkan oleh tingkah laku dari orangtua dan anggota keluarga lainnya. Jadi
konseling anak harus ditempatkan</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">dalam rangka keseluruhan terapi keluarga.<o:p></o:p></span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-87505123016041971522014-05-15T23:59:00.000-07:002014-05-15T23:59:00.095-07:00KAPAN HARUS MEMBERIKAN HUKUMAN PADA ANAK?<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Sebelum memberikan hukuman sebaiknya orangtua mengetahui
alasan-alasan mengapa anak bertindak salah. Hukuman hanya boleh diberikan kalau
anak melakukan kesalahan dengan sengaja walaupun telah diperingatkan. Anak
harus mengerti mengapa ia dihukum. Hukuman diberikan secara adil. Oleh karena
itu terhadap kekeliruan atau kelemahan anak, tidak boleh diberi hukuman.
Orangtua mencela tingkah laku dan tidak mencela anak. Beberapa bentuk hukuman
seperti </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">:</span></span><span style="background-color: white; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Memberikan kepada anak suatu tugas yang kurang menyenangkan,
Mencabut dari anak suatu kegemarannya atau suatu kesempatan yang enak, Memberikan
teguran namun jangan menghina dan mengecilkan anak.</span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Kadangkala orang tua tidak bisa menahan diri untuk
memukul pantat anak. Cara ini sebenarnya tidak baik namun dapat dipahami.
Orangtua bukanlah manusia sempurna. Tetapi tidaklah baik terlalu sering memukul
pantat anak. Terhadap anak yang sudah besar sebaiknya pukul pantat dihindari.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Hukuman sebaiknya jangan diberikan ketika orangtua
masih dalam keadaan marah. Namun tidak boleh juga terlalu lama dari peristiwa
kesalahan, karena anak sudah lupa akan kesalahannya. Anak bisa saja keliru
menafsirkan hukuman.</span> <span class="Bodytext">Orangtua kiranya berusaha
untuk menghindari sikap untuk mau menjadi orangtua sempurna.</span><o:p></o:p></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-51082728761881512342014-05-14T23:58:00.000-07:002014-05-14T23:58:02.459-07:00CARA MEMBIASAKAN ANAK UNTUK DISIPLIN<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Tujuan menegakkan disiplin dalam keluarga adalah agar
anak dapat mengatur keinginan, nafsu dan tingkah lakunya secara tepat. Ia dapat
mengatur waktu untuk keija, bermain, seni, 'rekreasi dan pergaulan. Dengan
disiplin anak dapat berhasil dalam kegiatannya dan sekaligus belajar untuk
menghormati hak dan kebebasan orang lain. Supaya anak dapat berdisiplin,
orangtua sendiri harus hidup disiplin dalam keluarga.</span></span><span style="background-color: white; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Namun demikian peraturan dalam keluarga harus ditaati
dengan sadar dan penuh tanggung jawab. Sebaiknya beberapa peraturan ditetapkan
bersama-sama oleh orangtua dan anak. Orangtua memberikan kesempatan kepada
anak untuk secara kritis mempersoalkan beberapa peraturan keluarga. Orangtua
kiranya bersedia menerima kenyataan bahwa dalam menjalankan peraturan, anak
bisa keliru dan membuat kesalahan.</span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Anak yang masih kecil menilai orangtuanya sebagai
orang yang paling benar paling baik dan paling hebat karena anak belum kritis.
Tetapi semakin dewasa, anak semakin kritis. Oleh karena itu ia mengharapkan
agar orangtuanya bersikap jujur dan mau mengakui kesalahan dan kekeliruannya
pula. Kalau orangtua sendiri bersikap tertib dalam kehidupan keluarga maka
sikap tertib dengan sendirinya akan tumbuh dalam diri anak.<o:p></o:p></span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-78354299296384360722014-05-13T23:58:00.000-07:002014-05-13T23:58:01.244-07:00TEKNIK BERCERITA PADA ANAK<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Bagi orangtua yang terlalu sibuk di siang hari,
menuturkan ceritera atau membacakan ceritera bagi anak di malam hari merupakan
kesempatan yang baik menjalin hubungan akrab dengan anaknya. Bagi anak yang
belum mampu membaca, sebaiknya orangtua berceritera sendiri secara lisan.
Kepada anak yang telah dapat membaca, sebaiknya diberikan buku-buku bacaan
kepada anak dan orangtua mendampingi mereka ketika membaca. Orangtua bersedia
menjadi pendengar yang baik. Anak lebih senang dengan ceritera yang menakjubkan
dari pada ceritera yang bengis atau serem.</span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-15940321987819141632014-05-12T23:57:00.000-07:002014-05-12T23:57:00.427-07:00TIPS MENGAJAK ANAK UNTUK MAU BELAJAR<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Kepandaian tidak dapat dibandingkan dan tidak boleh
disamakan dengan kepandaian</span></span><span class="BodytextItalic1"><span style="font-family: Cambria, serif;">.</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Masing-masing anak diperlakukan sesuai dengan bakatnya sendiri. Nilai rapor
seorang anak diterima seperti apa adanya. Tidak tepat anak dibentak oleh
orangtua karena anak mendapat nilai jelek. Kepada anak yang mendapat nilai
jelek sebaiknya diberi rangsangan untuk lebih lagi giat belajar.</span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Sejak kecil diusahakan agar anak memiliki banyak
rangsangan untuk belajar. Permainan-permainan yang merangsang kreativitas perlu
dimiliki oleh anak. Orangtua jangan meremehkan pertanyaan-pertanyaan dari
seorang anak kecil yang barangkali di mata orang dewasa kelihatannya konyol.
Situasi keluarga diciptakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan suasana
belajar. Orangtua <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">harus mampu memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana
kepada anak.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Orangtua dapat
mendampingi anak dalam menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) tanpa sendiri
menyelesaikan PR tersebut. Orang- tua dapat mengamati kecepatan belajar dari
anak. Beberapa anak termasuk tipe visual yang mudah belajar kalau dibantu
dengan tulisan tangannya sendiri. Beberapa anak lain termasuk tipe auditif
yang cepat belajar kalau dibantu dengan membaca pelajaran dengan suara
nyaring.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Kiranya orangtua tidak mendewa-dewakan nilai rapor
anaknya. Nilai rapor memang sedikit memberikan gambaran tentang kepandaian
anak tetapi bukanlah segala-galanya. Nilai rapor sangat ditentukan pula oleh
mentalitas, kepandaian dan sifat guru di sekolah. Guru adalah manusia biasa
yang mempunyai simpati dan antipati. Orangtua tidak boleh menuntut terlalu
banyak dari guru. Apalagi kepandaian di sekolah hanya merupakan salah satu
aspek dari keseluruhan pendidikan.<o:p></o:p></span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-59629352793949581012014-05-11T23:57:00.000-07:002014-05-11T23:57:00.650-07:00MANFAAT PEMBINAAN SENI PADA ANAK<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Kesenian melengkapi pembentukan kepribadian manusia
yang utuh. Dengan ilmu, anak menjadi orang paiidai. Dengan moral anak menjadi
orang baik. Dengan logika anak belajar berpikir lurus. Dengan Etika anak
terlatih berpikir kritis. Maka dengan kesenian anak dapat menikmati keindahan.</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Melalui
pembinaan kesenian, anak menjadikan perasaannya semakin halus dan tajam.
Perasaan yang halus dapat menangkap kenyataan secara intuitif. Pengetahuan
intuitif melengkapi pengetahuan rasional.</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Dengan menikmati karya seni, anak mengendorkan ketegangan
batin akibat kesibukan di sekoiah misalnya. Banyak ketegangan psikologis dapat
disembuhkan dengan menikmati karya seni. Dorongan seksual dapat disublimasi
dalam seni.</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Karya seni dapat membimbing anak untuk masuk ke dalam
sikap religius. Karya seni menolong anak untuk dapat dekat dengan Aliahnya.</span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 0in; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Keluarga dan sekolah kiranya memberikan kesempatan
kepada anak untuk dapat mengungkapkan diri dalam permainan, pckeijaan atau
tugas dan dalam kesenian. Pemekaran nilai-nilai moral dapat ditunjang dan
dilatih melalui permainan, pekerjaan dan kesenian. Tiga ketrampilan ini kiranya
dilatih dengan kesabaran dan penuh kesetiaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-42785007045098596172014-05-10T23:56:00.000-07:002014-05-10T23:56:00.309-07:00MENGAJARKAN ANAK TENTANG APRESIASI SENI<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Tujuan
pembinaan kesenian dalam keluarga dan di sekolah pertama sekali bukan untuk
menciptakan atau menyulap anak menjadi seniman ulung. Orangtua dan guru cukup
saja membangkitkan minat anak terhadap seni dan kemampuan untuk menghargai dan
menikmati karya seni. Karya seni harus dirasakan oleh anak sebagai suat u nilai
yang melengkapi kehidupannya di samping ilmu dan agama</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">.</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Untuk
dapat mencapai taraf apresiasi yang memadai, anak didik perlu mengetahui empat
faktor penting dalam suatu tindakan apresiasi seni, yaitu </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">:</span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">karya
seni itu sendiri </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">: </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">misalnya lagu, patung dan seterusnya</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;">, </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">seniman
yang menciptakan karya seni misalnya J.S. </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Bach </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">atau Affandi</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;">, </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">anak didik sebagai subyek penikmat seni</span></span><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;">, </span></b><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">fungsi
karya sastra, misalnya untuk mengubah masyarakat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 2pt; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Pendekatan apresiatif yang menitikberatkan karya itu
sendiri disebut sebagai pendekatan</span></span><span class="BodytextItalic"><span style="font-family: Cambria, serif;">
obyektif.</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Karya seni didekati sebagai sesuatu yang otonom,
berdiri sendiri. Anak langsung saja membaca karya sastra atau memandang
lukisan. Anak dibiasakan dengan mendengar lagu-lagu entah klasik atau moderen.
Sambil menikmati karya seni, secara keseluruhan, anak dibina perlahan-lahan
untuk menguraikan bagian-bagian yang membuat karya seni menjadi indah secara
keseluruhan. Karya seni dinilai dengan ukuran yang ada dalam karya itu sendiri,
misalnya dalam musik </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">: </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">melodi, harmoni dan irama.</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Untuk
menikmati sebuah karya seni dengan memadai kepada anak perlu juga dijelaskan
latar belakang seniman sebagai pencipta. Pendekatan ini disebut sebagai
pendekatan. Anak mengetahui latar belakang kehidupan sosial dari seniman,
pendidikannya</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">dan riwayat hidupnya.</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Anak didik sebagai penikmat karya seni merupakan pusat perhatian utama
dalam apresiasi seni. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan</span></span><span class="BodytextItalic"><span style="font-family: Cambria, serif;"> pragmatik.</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Latar belakang sosial dan pendidikan akan
sangat berperanan dalam apresiasi karya seni.</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 2pt; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Dengan menikmati karya seni anak pun dapat dibina
untuk melihat apa fungsi dan manfaat karya seni bagi perubahan masyarakat.
Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan Karya seni mencerminkan kenyataan
masyarakat dan mengharapkan agar setelah menikmati karya seni, anak dapat
melihat peluang untuk merubah masyarakat dari yang kurang baik menjadi lebih
baik lagi.</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 2pt; text-align: justify;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Sebaiknya</span></span><span class="BodytextItalic1"><span style="font-family: Cambria, serif;"> empat</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;"> cara ini (obyektif, ekspresif, mimetik dan pragmatik) dipakai secara
integral dalam menikmati karya seni. Dalam bimbingan apresiasi seni sebaiknya
dikurangi penjelasan teori dan lebih banyak mencemplungkan anak langsung dalam
karya seni. Dengan demikian anak menjadi terbiasa akrab dengan karya seni.
Teori hanya bersifat sebagai penunjang. Tugas orangtua dan guru dalam apresiasi
seni</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">:</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 19pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Berilah
contoh apresiasi dengan jelas kepada anak dan siswa bagaimana mestinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 19pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Jelaskan
kepada anak apa akibat kekeliruan-kekeliruan dilihat dari teknik apresiasi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 3pt 0.0001pt 19pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Anjurkan
kepada anak dan siswa supaya membiasakan diri untuk terus menerus melancarkan
kritik terhadap diri sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Berikan kepada anak dan siswa tugas-tugas apresiasi yang tepat sesuai
usia, pengetahuan dan kecakapannya.</span></span><span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-88728813373031690952014-05-09T23:56:00.000-07:002014-05-09T23:56:00.016-07:00TIPS MENGAJARKAN ANAK TENTANG SENI DAN BUDAYA<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Kesenian
merupakan salah satu ketrampilan yang perlu dikembangkan pada anak oleh
orangtua maupun oleh guru di sekolah. Anak yang baik secara moral dan pandai
secara intelektual harus memiliki kepekaan yang tajam terhadap nilai kesenian.
Tidaklah perlu semua anak didik menjadi seniman besar. Pendidikan kesenian
menjadi berhasil kalau semua anak sekurang-kurangnya dapat mengapresiasi karya
seni. Setiap orang biasanya cenderung lebih menyukai salah satu cabang kesenian
tertentu dari pada cabang kesenian lain. Hal ini menyangkut minat, latar
belakang pendidikan serta latar belakang budaya. Sejarah kesenian
memperlihatkan pelbagai macam ragam pengertian terhadap kesenian. Kesenian di
tempo doeloe mempunyai pengertian yang berlainan dari kesenian di saat
sekarang. Pemahaman kesenian dari orang Yunani Kuno berbeda dari -orang
India," orang Tiongkok dan orang Jawa Kuno. Bagi Plato, keindahan hanya
terdapat pada tingkatan dunia ide-ide. Dunia ide berbeda secara tajam dari
dunia nyata. Hanya para filsuflah yang dapat mendekati dunia ide. Seni sejati
berusaha mengatasi dunia kenyataan. Seni menyarankan suatu dunia yang lebih
tinggi. Seni berusaha meniru keindahan ideal. Seniman hanya menjiplak atau
meniru alam</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Bagi orang dari suku asli, alam memang mempesonakan
tetapi bukan pertama-tama karena keindahannya. Orang suku asli terpesona
terhadap alam karena kedasyatannya dan keagungannya. Manusia abad Pertengahan
di Eropa belum memisahkan secara tajam kesenian dari Ilmu dan Teologi. Bagi
mereka, segala sesuatu yang ada, sejauh ada, bersifat tungga</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">l, benar, baik dan
indah (omne</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">ens unum, verum, bonum, pulchrum. Sesuatu itu indah
karena menarik untuk dipandang, dapat dipahami oleh akal budi, menampakkan
diri sebagai suatu kesatuan dan menghimbau manusia untuk melaksanakannya. Aliran
Romantik sangat menekankan perasaan untuk melawan aliran rasionalisme yang
terlalu mendewakan rasio. Seniman berdaulat dengan merdeka, dapat meluapkan
emosinya secara spontan dan otentik. Aliran Romantik sangat memuja alam,
memiliki rasa melankolik dan nostalgik terhadap masa silam.</span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Bagi
orang India, kesenian lebih menyangkut pengertian mendalam mengenai
seluk-beluk batin manusia serta gelombang-gelombang emosinya, mulai dari
kesadaran praktis sampai pada permenungan estetik. Orang India mempunyai pengertian
tentang perasaan yang</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;"> </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">sangat iuas yang mencakup emosi senang, kegembiraan,
kesedihan, </span></span><span style="font-family: Cambria, serif;">kemurkaan, kebulatan tekad, ketakutan, kebencian dan<span class="Bodytext10pt"> kekagumr </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">an. </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Lewat pengalaman estetik, horison manusia diperluas menjadi semakin lebih
manusiawi. Dalam pengalaman estetis, kesadaran pribadi dapat lenyap. Pengalaman
estetik sangat dekat dengan pengalaman religius. Di Tiongkok lebih berkembang
seni lukis, seni musik dan moral. Kata kunci untuk memahami seni Tiongkok
adalah Secara</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">harafiah, Tao
berarti jalan. Dengan menempuh Tao, manusia dapat membedakan yang baik dari
yang jahat, yang indah dari yang jelek. Kalau manusia menghargai keindahan maka
sekaligus ia mempunyai kesadaran moral yang kuat. Tao menciptakan keselarasan
di tengah kekacauan. Melalui kontemplasi, jiwa seniman dijernihkan dan menjadi
seimbang dengan hukum keselarasan alam semesta. Seni Tiongkok berusaha
menampilkan makna spiritual. Oleh karena itu dalam seni lukis misalnya, seniman
mementingkan ruang kosong, karena kekosongan menandakan dimensi spiritual.
Dalam seni musik, saat-saat hening sama penting dengan saat-saat diperdengarkan
nada-nada.</span><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Bagi
orang Jawa Kuno, sastra (kesenian) dan agama merupakan satu kesatuan tunggal.
Penyair mengungkapkan keindahan alam. Ia terhanyut oleh keindahan alam. Penyair
dan alam adalah satu. Dengan bertapa, penyair memperoleh kesaktian di bidang
keindahan. Indera penyair menjadi peka untuk dapat menangkap keindahan. Syair
mempunyai fungsi magis yang dapat mendatangkan berkat bagi kerajaan.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Dalam Jaman Moderen, Kesenian dibedakan secara tajam
dari Filsafat dan Agama. Nilai keindahan berdiri sendiri, dan bersifat otonom,
Nilai keindahan dilihat terlepas dari nilai kebaikan (moral) dan nilai
kebenaran (ilmu). Sesuatu dinilai sebagai indah kalau memiliki kualitas
kesatuan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">(unity),
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">keselarasan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">(harmony), </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">kesetangkupan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">(symmetry), </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">keseimbangan
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">(balance)
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">dan perlawanan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">(contrast).</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan. Selain kesenian,
kebudayaan masih terdiri lagi atas beberapa unsur yaitu sistem religi dan
upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan,
bahasa, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi dan peralatan. Kesenian
mewujudkan nilai rasa dalam arti yang luas. Rasa memiliki kepekaan terhadap
kenyataan yang tidak ditemukan oleh akal. Kesenian dapat membuka mata kita
terhadap kenyataan puitis dan bukan kenyataan matematis. Kesenian melengkapi
kepentingan dunia eksakta.</span></span><span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-73138617890103505612014-05-08T23:55:00.000-07:002014-05-08T23:55:00.238-07:00TIPS MENGAJARKAN ANAK MENCINTAI PEKERJAANNYA<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span style="font-family: Cambria, serif;">Di jaman
moderen ini terasa semakin sulit orang mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
harapan dan cita-citanya. Banyak orang terpaksa bekerja di kantor atau pabrik,
entah sebagai apa, menangani pekerjaan yang barangkali bukan harapannya.
Sebenarnya ia tidak mencintai pekerjaan itu tetapi terpaksa bekerja karena
kalau tidak bekerja maka ia tidak mendapat upah. Padahal, ia membutuhkan upah
untuk dapat melangsungkan hidupnya. Di tempat kerja, sebenarnya banyak orang
merasa terasing dari pekerjaannya. Hal ini memang tragis. Rupa-rupanya
pekerjaan tidak lagi merupakan ungkapan pribadi dari si pekerja. Namun, karena
tekun dan lama bekerja, akhirnya orang pun mencintai pekerjaanhya.</span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Mencintai
pekerjaan dan setia dalam pekerjaan dapat mulai ditumbuhkan pada diri anak
sejak kecil. Kepada anak diberikan beberapa tugas yang rutin misalnya menyirami
bunga atau tugas untuk membersihkan kamar mandi. Tugas ini merupakan tugas
yang tetap bagi anak tersebut. Dengan memberikan salah satu tugas yang rutin
kepada anak, kita menumbuhkan rasa tanggung jawab. Pada mulanya, mungkin anak
segan melakukan tugas itu, misalnya membersihkan kamar mandi. Tetapi semakin
lama anak akan semakin mencintai tugasnya. Sehingga kalau pada suatu saat
diganti oleh orang lain, barangkali anak itu tidak mau memberikan tugas itu kepada
penggantinya. Anak yang sejak kecil setia pada tugas rutinnya dalam keluarga,
biasanya lebih mandiri dalam mencari pekerjaan kelak ketika dewasa dan setia
dalam pekerjaannya. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas rutin dalam keluarga
sejak kecil oleh anak dibawa terus dalam melaksanakan pekerjaan sebagai orang
dewasa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Kita
dapat merumuskan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua dalam
memberikan tugas bagi anaknya di ramah </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">:</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 19pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Anak
tidak bekerja di rumah tetapi anak menyelesaikan beberapa tugas rutin dalam
keluarga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 19pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Orangtua
harus berani membiarkan anak sendiri merencanakan dan menyelesaikan tugasnya
dalam keluarga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 19pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Tugas
anak harus dijalankan secara tetap dan penuh setia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 19pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Orangtua
harus memuji hasil tugas yang telah dijalankan oleh anak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 19pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="Bodytext">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Memperbaiki
kesalahan anak tentang tugasnya </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">hams </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">dibicarakan secara dialogal. Orangtua dan anak harus merundingkan tugas harian
anak dalam keluarga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 19pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]--><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Melalui tugas yang rutin dari anak,
orangtua menumbuhkan disposisi moral dalam diri anak terhadap pekerjaan.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Sebagai
pendidik, orangtua tidak harus melatih anak untuk trampil dalam suatu pekerjaan
tertentu tetapi orangtua wajib mendidik dan mempersiapkan anak sebagai pekerja
yang baik kelak melalui tugas rutin dalam keluarga sekarang. Melalui sekolah
atau kursus menjadi pekerja yang </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">trampil </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">tapi untuk menjadi pekerja yang baik sudah mulai dibentuk sejak kecil dalam
keluarga. Pekeija yang trampil misalnya, adalah pekerja yang dapat memasang
salah satu sekrup mobil secara tepat, sedangkan pekeija yang baik adalah pekerja
yang setia, dan tekun dalam melaksanakan pekeijaannya secara bertanggung jawab.
Keluarga bukanlah tempat melatih pekeija yang trampil tetapi adalah persemaian
tempat mendidik calon pekeija yang baik.<o:p></o:p></span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-21519136649725682602014-05-07T23:54:00.000-07:002014-05-07T23:54:25.399-07:00TIPS MEMBERIKAN TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN PADA ANAK<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Terdapat
tiga macam orangtua yaitu yang pertama memberikan terlalu banyak pekeijaan bagi
anak dan yang kedua sama sekali tidak memberikan pekerjaan apapun kepada anak.
Jenis orangtua yang ketiga adalah memberikan pekerjaan secukupnya kepada anak.
Namun demikian kita masih mengajukan pertanyaan, apakah orangtua memahami arti
dan nilai pekerjaan pada umumnya dan terlebih pekerjaan bagi anak? Sebab,
kalau orang tua hanya tnenilai bahwa pekerjaan anak dapat meringankan
pekerjaan orangtua, itu berarti orangtua cenderung memperlakukan anak sebagai
obyek. Padahal anak adalah subyek yang mandiri. Tindakan mengobyekkan manusia
adalah tindakan yang tidak baik. Apakah pekerjaan anak sedekar mengisi waktu
luang? Pengertian ini sangat merendahkan pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan tidak
sama dengan bermain bola kaki atau bermain tenis.</span></span><span style="background-color: white; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Ada banyak perbuatan dan tindakan manusia yang tidak
dapat digolongkan ke dalam pekerjaan seperti bermain, berjalan-jalan, makan dan
minum, tidur, beristirahat dan berekreasi. Pekerjaan adalah kegiatan yang
direncanakan. Binatang tidak bekerja karena binatang tidak membuat rencana.
Melalui pekerjaan manusia ingin mencapai sesuatu hal atau hasil yang berdiri
sendiri dalam bentuk seperti benda, karya atau tenaga. Hasil pekerjaan melayani
kebutuhan diri sendiri dan kebutuhan masyarakat.</span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span style="background-color: white; font-family: Cambria, serif;"><span class="Bodytext"><br /></span></span></div>
<div align="left" class="Bodytext0" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 0in 0.0001pt 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">Ketika
berhadapan dengan pekerjaannya, manusia melihat dirinya sendiri. Pekerjaan
mengungkapkan pribadi manusia. Manusia bercermin dalam pekerjaannya. Manusia
berbangga atas hasil pekerjaannya. Orang lain dapat memuji atau mencela
pekeijaan kita. Melalui pekerjaannya, manusia menunjukkan bahwa sebagai makhluk
rohani, ia dapat menaklukkan alam Cita-cita dan bakat manusia menjadi nyata dan
terwujud dalam pekerjaan.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Binatang dapat
langsung saja memenuhi kebutuhannya dari alam. Manusia tidak dapat langsung
memanfaatkan alam. Manusia perlu bekerja untuk mengolah alam menjadi
kebutuhannya. Jadi melalui pekerjaannya manusia menunjukkan bahwa ia tidak
takluk begitu saja kepada alam. Pekerjaan memperlihatkan bahwa manusia </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">' </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif;">tidak terikat pada suatu lingkungan alam tertentu. Manusia bebas
merencanakan pekerjaannya di mana saja dan kapan saja.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif;"> <span class="Bodytext">Pekerjaan memiliki nilai personal, sosial dan nilai
agama. Pekerjaan adalah ungkapan pribadi manusia yang berakal budi. Meialui
pekerjaan manusia saling membantu untuk dapat hidup. Meialui pekerjaan manusia
menjalin hubungannya dengan sesama dan dengan Tuhan. Allah menghadiahkan kepada
manusia anugerah untuk-bekerja dan manusia harus menggunakan anugerah ini. T</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; line-height: 115%;">erhadap pertanyaan, "apakah anak boleh bekerja atau tidak?",
kita tidak bisa menjawab dengan</span></span><span class="BodytextItalic"><span style="font-family: Cambria, serif; line-height: 115%;"> ya</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; line-height: 115%;"> atau Anak belum bekerja
tetapi sudah mulai terlatih untuk siap bekeija. Secara negatif dapat kita
katakan bahwa anak tidak bekeija seperti orang dewasa bekerja. Anak bekerja
sesuai dengan keadaan anak. Jadi dari anak kita tidak boleh mengharapkan hasil
pekeijaan seperti hasil pekeijaan orang dewasa. Tetapi melalui beberapa pekerjaan
tertentu, anak dilatih untuk menghargai pekerjaan. Jadi, memberikan pekerjaan
bagi anak adalah suatu pendidikan moral. Kita menumbuhkan disposisi yang baik
dalam diri anak terhadap pekerjaan. Itu berarti dalam mendidik anak untuk bekerja,
kita harus berani memberikan kesempatan kepada anak untuk sendiri merencanakan
pekerjaannya.</span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-18993471871649650792014-02-25T22:12:00.005-08:002014-02-25T22:12:26.651-08:00PENGERTIAN EKSODUS<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext65pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">D</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">ari kata Yunani</span></span><span class="Bodytext75pt2"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">
</span></span><span class="Bodytext75pt2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">exodos</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">yang berarti jalan ke
luar, buku kedua dari kitab Perjanjian Lama dan buku kedua dari Taurat, atau </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Pentateuch, </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">kelima buku pertama
dalam kitab suci Yahudi. Buku ini berkaitan dengan kisah perbudakan orang
Israel di Mesir dan pembebasan mereka dari Mesir pada abad ke-I</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">3 </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">SM di bawah pimpinan
Nabi Musa ke tanah yang dijanjikan. Melalui eksodus, orang Israel mengubah
statusnya dari budak menjadi bangsa yang berdaulat.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Ada dua tema besar dan satu tema kecil dalam kitab
Eksodus. Tema besar pertama mengisahkan perjalanan keluar itu sendiri, yaitu
pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir. Tema besar kedua berkaitan dengan
kejadian di Gunung Sinai, khususnya perjanjian antara Tuhan dan bangsa Israel
dengan diturunkannya Sepuluh Perintah Allah. Tema kecilnya berisikan
pengembaraan bangsa Israel di gurun dan alam liar yang disisipkan di antara
kedua tema besar.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Buku Eksodus berkisah lebih jauh mengenai masyarakat yang memelihara
dan membentuk tradisi, termasuk penulis-penulis dokumen, dan kemudian tentang
kejadian itu sendiri. Buku ini adalah bagian bahasa agama Israel. Sejarahnya
dianggap sebagai sejarah kudus dengan Tuhan sebagai topik utamanya. Perjanjian
merupakan pengertian bangsa Israel sendiri. Bagi bangsa Israel perjanjian itu
wahyu Tuhan dan atas kehendakNya Israel dinyatakan sebagai Orang-orang
Terpilih. Setiap tahunnya, kepercayaan semacam ini diperkuat oleh bangsa Yahudi
selama Hari Raya Pesach, perayaan Paskah kaum Yahudi. Pada perayaan ini,
kisah Eksodus diceritakan kembali dan diinterpretasikan kembali untuk setiap
generasi secara turun-temurun.</span></span><span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-78688303739683409852014-02-25T22:12:00.002-08:002014-02-25T22:12:04.562-08:00PENGERTIAN EKSODONSIA<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ilmu dan keterampilan yang berkaitan dengan pengeluaran atau pencabutan
gigi dari rongga mulut. Pencabutan gigi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan penyuntikan dan tanpa penyuntikan. Penyuntikan dilakukan agar pada waktu
gigi dicabut tidak timbul rasa sakit. Pencabutan gigi tanpa penyuntikan hanya
dilakukan bila gigi sudah sangat goyang dan biasanya Lntuk gigi susu yang akarnya
sudah mengalami resorpsi. Supaya tidak sakit, gusi d sekeliling gigi yang
bersangkutan disemprot de</span></span><span class="BodytextSpacing0pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">ngan</span></span><span class="Bodytext75pt1"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> chlorethyl</span></span><span class="BodytextSpacing0pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> (etil klorida) atau
diolesi salep pema</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">ti rasa agar terjadi mati rasa
setempat yang ringan sifatnya, artinya hanya pada permukaan mukosa saja. Untuk
mencabut gigi pada seseorang diperlukan pengetahuan dan keterampilan mengenai
cara-cara me</span></span><span class="Bodytext55pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">nyuntik</span></span><span class="BodytextSpacing0pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> dan tempat-tempat yang harus disuntik agar diperoleh keadaan mati rasa
yang sempurna. Gigi hanya akan dicabut apabila ada indikasi, misalnya bila
gigi sudah tidak dapat dipertahankan lagi, atau ada </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">keharusan karena alasan
estetis, dan lain-lain.</span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-4111202911326319812014-02-25T22:11:00.006-08:002014-02-25T22:11:47.615-08:00PENGERTIAN EKSOBIOLOGI<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Suatu cabang ilmu dalam biologi yang mempelajari kemungkinan adanya
kehidupan di luar planet bumi. Manusia telah lama berspekulasi mengenai
kehidupan</span></span><span class="Bodytext75pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> ekstraterestrial</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> ini. Sekitar tahun </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">1930, Orson Welles </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">pernah menggemparkan
masyarakat Amerika Serikat bagian timur ketika ia menyiarkan lewat radio
dugaan adanya makhluk planet Mars yang datang ke bumi. Kemudian pada tahun </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">1950, </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">UFO </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">(</span></span><span class="Bodytext75pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">the Unidentified Flying Object</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">), </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">yaitu benda terbang
yang tak dikenal, diduga sebagai pesawat yang dikendarai oleh makhluk dari
planet lain. Sikap para ahli umumnya cenderung setuju dengan kemungkinan
adanya kehidupan di luar bumi, namun mereka berpendapat bahwa jenis kehidupan
itu lebih mungkin berupa mikroorganisme dan bukan binatang atau makhluk yang
menyerupai manusia.</span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-35194176239524418402014-02-25T22:11:00.003-08:002014-02-25T22:11:29.010-08:00PENGERTIAN EKSKRESI OBAT<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">P</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">embuangan obat setelah
masuk ke dalam tubuh. Setiap obat diekskresikan dengan cara yang khas, melalui
organ pengekskresi tertentu, dan dengan kecepatan tertentu pula. Pengetahuan
akan hal ini diperlukan dalam mempertimbangkan pemakaian suatu obat.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Ekskresi
obat dapat melalui satu atau lebih organ, dan dapat dalam bentuk utuh,
konjugat, atau pecahannya. Organ tubuh yang terpenting dalam pengeluaran obat
ini adalah ginjal, usus besar, dan paru-paru. Selain itu, dalam jumlah terbatas
obat dikeluarkan melalui keringat, air mata, dan air susu ibu. Obat juga dapat
menembus</span></span><span class="Bodytext75pt"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> plasenta</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">
atau ari, dan dengan demikian dapat masuk aliran darah bayi dan memberi efek
pada bayi. Sebagai salah satu contohnya, pemakaian morfina pada waktu ibu
bersalin akan mengakibatkan hambatan timbulnya pernapasan spontan pada bayi
yang dilahirkan.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Obat terkonsentrasi pada organ yang mengekskre- sikannya. Karena itu
banyak gejala keracunan obat terjadi akibat kerusakan organ pengekskresi obat
tersebut. Misalnya pada keracunan</span></span><span class="Bodytext75pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> merkurium,</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> ginjal dan usus
besarlah yang mengalami kerusakan berat karena kedua organ itulah yang
berfungsi mengeluarkan merkurium. Dengan demikian suatu obat baru boleh
diberikan bila organ yang mengeluarkannya berfungsi normal.</span></span><span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-64666418949278584212014-02-25T22:11:00.000-08:002014-02-25T22:11:06.005-08:00PENGERTIAN EKSKRESI<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext4"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ialah proses pengeluaran bahan-bahan buangan</span></span><span class="Bodytext4"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">—</span></span><span class="Bodytext4"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">khususnya bahan buangan hasil metabolisme di dalam
sel</span></span><span class="Bodytext4"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">—</span></span><span class="Bodytext4"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">dari tubuh tumbuhan atau
hewan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">dan manusia. Bahan buangan yang dapat membahayakan
tubuh ini disebut ekskreta. </span></span><span class="BodytextSpacing0pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kulit, paru-paru, ginjal,
dan bagian ujung saluran </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">pencernaan merupakan
organ ekskresi. Sekitar </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">0,7 </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">liter air dan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">1,6 </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">mililiter garam dibuang
melalui kulit berupa keringat. Pada waktu bernapas, orang dewasa membuang
sekitar </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">200 </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">mililiter karbon
dioksida setiap menitnya.</span></span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Lebih kurang </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">0,9 </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">liter urine</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">—</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">terdiri atas air, urea
yang merupakan bahan padat sisa pemakaian protein oleh tubuh, garam </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">(natrium </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">klorida), </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">natrium </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">hidrogen fosfat, dan
kadang-kadang </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">natrium </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">bikarbonat</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">— </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">dikeluarkan oleh ginjal.
Sisa-sisa makanan yang telah dicerna dikeluarkan tubuh melalui usus besar.</span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-18068566068467444672014-02-25T22:10:00.003-08:002014-02-25T22:10:34.570-08:00PENGERTIAN EKSKORIASI<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Merupakan erosi atau perlukaan ringan pada permukaan kulit, yang dalam
bahasa sehari-hari disebut lecet. Hal ini biasanya terjadi karena gesekan,
garukan, cubitan, dll. Sebagai akibatnya, kulit bagian luar akan terkelupas
sehingga timbul rasa pedih. Bila luka ini tidak terinfeksi, dalam beberapa
hari akan terbentuk jaringan kulit yang baru, sehingga kulit menjadi utuh
kembali tanpa meninggalkan bekas.</span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-89844482273212583672014-02-25T22:10:00.000-08:002014-02-25T22:10:04.748-08:00PENGERTIAN EKSKAVATOR<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">D</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">alam kedokteran gigi
ialah alat pembersih gigi yang mengalami karies. Alat ini berfungsi memotong
bagian-bagian gigi yang melembek karena infeksi, dan kemudian mengeluarkannya
dari lekukan lubang karies. Karena itu ekskavator mempunyai bagian ujung yang
tajam dan berfungsi sebagai alat pemotong. Bentuk bagian ujungnya da^at melingkar
oval, atau cekung seperti sendok. Alat ini tidak digerakkan dengan mesin,
melainkan menggunakan tangan.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Dalam rekayasa mekanik, ekskavator merupakan alat
berat yang dilengkapi dengan timba dan digunakan untuk menggali tanah serta
batu. Sebagian besar ekskavator pada dasarnya merupakan modifikasi dari sebuah
derek. Bila dimodifikasi untuk penggalian, alat ini merupakan derek yang alat
tambangnya adalah penggali. Ada empat macam ekskavator, yaitu rantai keruk</span></span><span class="BodytextItalic2"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">
</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">{dragline),</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">cangkram</span></span><span class="BodytextItalic2"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">
</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">{clamshell),</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">sekop berte</span></span><span class="Bodytext2"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">naga</span></span><span class="BodytextItalic"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span></span><span class="BodytextItalic"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">{power shovel),</span></span><span class="Bodytext2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> </span></span><span class="Bodytext2"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">dan cangkul balik</span></span><span class="BodytextItalic"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> {backhoe).</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="BodytextItalic"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="BodytextItalic"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Rantai
Keruk</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> dilengkapi sebuah lengan
derek yang panjang, dua kabel penarik, dan sebuah timba yang dirancang untuk
penggalian-penggalian horizontal. Timba ini dilemparkan atau dimasukkan ke
dalam daerah galian, sedangkan kabel-kabel menarik timba ke arah mesin. Karena
berat dan bentuknya, timba ini dapat mengisi sendiri. Pengisian dan
pengangkatan timba dilakukan oleh kedua kabel yang digerakkan oleh mesin,
begitu pula pengosongan di tempat pembuangan. Alat ini cocok unt</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">uk
penggalian di daerah- daerah</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> yang basah dan berlumpur tempat pencakar </span></span><span class="Bodytext75pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">{scraper)</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">dan buldoser tidak dapat bekerja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Bodytext75pt2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Cangkram</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> adalah ekskavator yang
menggunakan lengan derek dan sebuah timba berbentuk kulit kerang. Penggalian
dengan kulit kerang bukanlah operasi yang menggunakan tenaga gerak, sebab
cangkram diisi hanya karena beratnya dan cengkeraman penje- pitnya selama alat
ini tertutup. Oleh karena itu, cangkram adalah alat terbaik untuk penggalian
bahan- bahan yang lunak. Alat ini mampu menggali lebih dalam dan mengangkat
bahan lebih tinggi daripada ekskavator-ekskavator jenis lainnya.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext75pt2"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Sekop
Bertenaga</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> adalah ekskavator yang menggunakan
sebuah lengan pendek berat dan sebuah batang pencedok yang terletak pada sebuah
timba penggali. Timba ini diisi dengan sebuah gerakan ke muka dan ke atas, dan
dikosongkan dengan membuka bagian bawahnya. Sekop bertenaga merupakan
ekskavator yang paling efisien untuk penggalian-penggalian keras atau berat di
daerah-daerah yang sempit.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<span class="Bodytext75pt2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Cangkul Balik</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> adalah sebuah mesin yang berlengan
pendek dengan timba pembalik pada ujung tangkainya. Timba ini diisi dengan
menekannya ke bawah dan menarik ke arah mesin. Cangkul balik dikosongkan dengan
mengangkat dan mengulurkannya, dan kemudian menjatuhkannya melalui sisi
terbuka. Mesin cangkul balik umumnya lebih kecil dan lebih ringan daripada
mesin rantai keruk atau sekop bertenaga.</span></span><span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-5548552220912700632014-02-25T22:09:00.000-08:002014-02-25T22:09:11.410-08:00PENGERTIAN EKSISTENSIALISME<div class="Bodytext20" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt; text-indent: 0in;">
<span class="Bodytext2" style="text-indent: 0in;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Tidak dapat
didefinisikan dengan pasti karena banyaknya ajaran eksistensialisme, namun ada
aspek yang sama pada beberapa aliran </span></span><span class="Bodytext6pt" style="text-indent: 0in;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">eksistensialisme.</span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: 0in;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Dapat
dikatakan bahwa eksistensialisme adalah suatu gerakan pemikiran filsafat yang </span></span><span class="Bodytext55pt1" style="text-indent: 0in;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">beranggapan</span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: 0in;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> bahwa segala sesuatu berpangkal pada </span></span><span class="Bodytext55pt1" style="text-indent: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">eksistensi</span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: 0in;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> manusia. Sebelum eksistensialisme, eksistensi diartikan sebagai
keberadaan. Ada anggapan bahwa esensi manusialah yang menentukan eksistensinya.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Soren </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Aabye Kierkegaard (1813-1855) </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">dianggap sumber utama
filsafat eksistensialisme dengan fenomenologi dari Husserl. Gerakan pemikiran
ini sangat berpengaruh di Eropa daratan pada awal abad ke-20. Si k </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">in </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">sebagai pemikir
serius, gerakan ini juga banyak </span></span><span class="Bodytext6pt1"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">menarik</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">
kelompok massa. Beberapa filsuf eksistensialisme antara </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">lain Karl Jaspers (1883-1969), </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Martin
</span></span><span class="Bodytext55pt1"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Heidegger</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> (1889-1976), Jean-Paul Sartre (1905-), </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">dan
</span></span><span class="Bodytext55pt1"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Gabriel</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Marcel (1889-1973), Albert Camus (1916- 1960), dan Simone de Beauvoir
(1908-1986).</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Walaupun terdapat perbedaan antarfilsuf, ada tema
tertentu yang sama. </span></span><span class="BodytextItalic"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Hubungan individu dan sistem.</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Bagi </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Kierkegaard, </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">konsep individu
dipertentangkan dengan konsep sistem filsafat, stereotipe, dan massa. Dalam
konsep sistem filsafat, stereotipe, dan massa, individu dipandang sekunder di
bawah konsep yang memuatnya. Dalam kenyataan apa yang ada lebih dahulu, konsep
tidak memadai untuk menggapai eksistensi individual yang selalu menolak
konseptualisasi secara tuntas. Dalam berbagai pemikiran lain, ditekankan
keterbatasan akal budi manusia walau tidak menjadi nasionalisme.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 2pt;">
<span class="BodytextItalic"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Intensionalitas.</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Kecuali </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Kierkegaard, </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">semua filsuf
eksistensialisme kontemporer dipengaruhi gagasan intensionalitas fenomenologi
Brentano dan Husserl. Konsep intensionalitas itu digunakan pa<sup>r</sup>a
eksistensialis, terutama </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Sartre, </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">untuk menggarisbawahi
perbedaan dasar antara pengetahuan tentang diri sendiri dan pengetahuan
tentang orang lain. Orang lain tidak dipandang seperti apa adanya, melainkan
sebagai objek intensional dari persepsi, keyakinan, dan emosi pengamat; tetapi
diri sendiri (pengamat) tidak pernah menjadi objek seperti itu. Jelas bahwa
walaupun intensionalitas tidak lahir dari pemikiran eksistensialis, pengertian
itu memperkaya pemikiran eksistensialisme individu.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="BodytextItalic"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ada dan
absurditas.</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Pembicaraan "ada"
cukup kuat dalam pemikiran para eksistensialis. </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Heidegger
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">berpendapat bahwa satu-satunya berada yang
diartikan sebagai berada adalah beradanya manusia; sehingga harus dibedakan
antara berada</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> (sein)</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> dan yang berada</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> (seinde).</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Yang berada hanya berlaku untuk benda bukan manusia dan terletak begitu
saja, sedang keberadaan manusia disebut</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> dasein</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> yang berarti "berada da.am dunia" dan disebut juga eksistensi. </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Sartre
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">dalarr karyanya,</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Ada dan Ketiadaan</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> tahun </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">1943, </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">menganalisis "ada". Menurut </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Sartre </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">ada dua macam "ada", yaitu</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> l'etre </span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">en </span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">soi</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> dan</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> l'etre</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">pour
</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">soi.</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Pertama, semacam ada pada diri sendiri, ada itu
sendiri. Kedua, ada untuk diri sendiri, ada yang sadar akan dirinya.
Keberadaan kedua inilah keberadaan manusia. Pembahasan ada dijumpai juga pada
filsuf </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Karl Jaspers, Gabriel Marcel, Albert Camus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="BodytextBold"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Eksistensialisme beranggapan bahwa manu</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">sia merdeka sama sekali, karenanya bebas bertindak, tetapi bertanggung
jawab</span></span><span class="Bodytext65pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> atas</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> pilihannya.</span></span><span class="Bodytext65pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Keadaan ini</span></span><span class="BodytextSpacing0pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> menimbulkan kecemasan,</span></span><span class="Bodytext65pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> ketakutan, dan pende</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">ritaan mendalam pada manusia. Anggapan ini didasarkan pada anggapan tak
tersurat, bahwa manusia itu pusat alam semesta, manusia tidak terikat pada
alam. Seperti halnya anggapan bahwa eksistensi mendahului esensi, bukan
sebaliknya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="BodytextItalic1"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Manusia sebagai keterbukaan dan pengalaman kon</span></span><span class="BodytextItalic2"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">kret.</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> Manusia dipandang sebagai keterbukaan, realitas yang masih berlangsung. Pada
hakikatnya, manusia terikat pada dunia sekitarnya, terutama sesama manusia;
karena itu paham ini menekankan pengalaman manusia yang unik dan konkret. Dalam
usaha mengartikan pengalaman, para eksistensialis mempunyai pendapat yang
berbeda-beda. </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Heidegger </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">memberi tekanan pada kematian, </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Marcel </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">pada pengalaman religius dan mendalam, sedangkan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Jaspers
</span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">pada berbagai pengalaman hidup, seperti
kematian, penderitaan, perjuangan, dan kesalahan. Camus menekankan absurditas
hidup manusia dan ketidakbermaknaan hidup itu.</span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> </span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Walaupun ada beberapa kesamaan tema, karena penekanan
pada keunikan individu sering kali para eksistensialis tidak sepakat tentang
tema eksistensialisme. Kadangkala pemikiran mereka tampak jauh berbeda, bahkan
bertentangan karena adanya keinginan menonjolkan segi khasnya. Jasa eksistensialisme
adalah pada usaha untuk menegakkan kembali penghargaan pribadi dan individu.
Gerakan ini bisa juga dipandang sebagai reaksi terhadap kecenderungan
idealisme maupun kecenderungan sistem dan penghancuran manusia vang mewarnai
Eropa saat ini. Di Indonesia, Iwan Simatupang dengan karya sastra yang absurd
menampilkan warna eksistensialisme.<o:p></o:p></span></span></div>
<span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-65064065535513349172014-02-25T22:08:00.002-08:002014-02-25T22:08:15.375-08:00PENGERTIAN EKSISTENSI SOSIAL<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">A</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">dalah keberadaan
dalam kelompok sosial atau kehidupan kolektif dan masyarakat untuk
menerangkan perilaku individu. Eksistensi sosial berbeda dengan paham yang
menekankan keunikan individu dalam berperilaku. Perilaku individu dapat
diramalkan dengan pendekatan rasional dan ilmiah, yaitu dengan mempelajari
kehidupan kelompok, kehidupan kolektif masyarakat.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Eksistensi sosial dapat juga diartikan bahwa manusia tidak dapat hidup
sendiri. Untuk mengembangkan kepribadiannya dan memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya, manusia perlu hidup dalam kelompok, kolektivitas, atau hidup
bermasyarakat. Manusia adalah makhluk sosial. Tiap kehidupan sosial yang dialami
seseorang akan mempengaruhi dan menentukan perilakunya, misalnya dalam tata
cara pergaulan antara pria dan wanita, tata cara mengajukan kritik kepada pihak
lain, tata cara berinteraksi dengan orang yang lebih tua, dan sebagainya,
manusia mempelajari perilaku kelompok, kehidupan bersama, dan masya</span></span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">rakat lingkungan
hidupnya.</span><span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-78506978270045902852014-02-25T22:07:00.002-08:002014-02-25T22:07:41.383-08:00PENGERTIAN EKSISTENSI<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">I</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">stilah yang sering
dipakai dalam bidang filsafat dan psikologi.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="Bodytext65pt1"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Bidang Filsafat</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> mengartikan
eksistensi sebagai adanya segala sesuatu atau dalam arti sempit adanya pribadi
atau individu. Dalam beberapa tulisan tokoh eksistensialisme, istilah ini tidak
terbatas pada adanya pribadi atau individu. Contohnya, tulisan Husserl. Di
sini istilah eksistensi berarti adanya segala sesuatu, namun ada tokoh
eksistensialisme yang membatasi arti istilah itu, misalnya </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Kierkegaard. </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Eksistensi tulisan </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Kierkegaard </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">hanya dikhususkan
bagi manusia. Biasanya, eksistensi selalu dilawankan dengan esensi.</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="Bodytext65pt1"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Bidang psikologi</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> mengartikan
eksistensi sebagai kehidupan, keberadaan, kehadiran. Pokok pemikiran kaum
eksistensialis adalah manusia yang terlempar ke dalam eksistensi dan terpaksa
menciptakan nilai dan makna kehidupan. Yang menjadi pertanyaan adalah
"Apakah yang dialami dan dihayati individu sebagai dimensi, motivasi,
makna, kebebasan, dan tanggung jawab eksistensi?"</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-right: 1pt;">
<span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kaum eksistensialis ingin mempelajari aspek paling dasar dari
kepribadian manusia, ingin menyelami kedalaman pengalamannya, dan ingin menjajagi
ketinggian kesadarannya. Pemikiran seperti itu menumbuhkan psikologi
eksistensial. Psikologi eksistensial menyatakan bahwa setiap orang berhubungan
dan bergaul secara realitas dengan orang lain. Dari hubungan dan pergaulan
itu timbul kesadaran pribadi yang dapat dikomunikasikan dan dialami bersama
orang lain. Sampai sekarang pandangan para psikolog eksistensial belum
homogen, namun di antara mereka sudah ada kesamaan pendapat menyangkut gagasan
dasar dan peristilahan.</span></span><span id="showpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4402469807275780304.post-21771806185357660592014-02-25T22:06:00.000-08:002014-02-25T22:06:07.110-08:00PENGERTIAN EKSIL<div class="Bodytext31" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 0.0001pt;">
<span class="Bodytext55pt1"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">D</span></span><span class="Bodytext3"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">ari kata Latin</span></span><span class="Bodytext3Italic1"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> e</span></span><span class="Bodytext3Italic1"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">xilium,</span></span><span class="Bodytext3"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;"> </span></span><span class="Bodytext3"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">tempat pembuangan, atau pengembaraan, berarti
pengasingan (umumnya ke luar tempat tinggal atau ke luar negeri), yang dapat
bersifat suka rela dapat pula bersifat paksaan. Dalam kehidupan politik,
tindakan pengasingan itu umumnya dilakukan karena yang bersangkutan melakukan
tindakan kejahatan, terutama pembunuhan atau tindak kekerasan lain.</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 24.5pt 0in;">
<span class="Bodytext3"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Dalam
sejarahnya, pada jaman Yunani Kuno, hukuman pembuangan atau pengasingan
dikenakan sebagai bentuk pengganti hukuman mati atau hukuman bagi kejahatan
yang berdampak luas di masyarakat, misalnya kejahatan politik. Dengan demikian,
hukuman pembuangan dapat dikatakan salah satu alterna</span></span><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">tif dari hukuman
mati. Tidak jarang hukuman seper<span class="Bodytext3">ti ini disertai pula dengan penyitaan atas
hak milik. Pada jaman Kekaisaran Romawi, hukuman pem</span><span class="Bodytext32">buangan dikenal sebagai</span><span class="Bodytext3Italic1"> deportatio</span><span class="Bodytext32"> atau</span><span class="Bodytext3Italic1"> relegatio. </span><span class="Bodytext3">Deportatio
lebih sering digunakan untuk para penjahat politik, sedangkan relegatio untuk
jenis kejahatan lain. Deportatio ialah hukuman pembuangan ke suatu pulau yang
disertai penyitaan atau pelepasan hak sebagai warga negara, dan biasanya juga
penyitaan atas hak milik (harta benda). Relegatio ialah hukuman pembuangan
yang lebih ringan, karena umumnya</span><span class="Bodytext">tidak disertai
pencabutan hak sebagai warga negara atau hak harta milik.</span></span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; font-variant: small-caps; letter-spacing: 0.5pt;"> </span><span class="Bodytext65pt"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Ada</span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">
pula orang yang secara suka rela mengasingkan dirinya karena politik. Sebagai
orang asing di dalam suatu negara, hak-hak orang seperti ini ditentukan dalam
perjanjian antara negara tersebut dan orang itu. Pada umumnya, bagi orang asing
seperti itu tidak diberlakukan ekstradisi, tetapi mereka tetap dikenai
undang-undang yang berlaku di negeri itu.</span></span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; font-variant: small-caps; letter-spacing: 0.5pt;"> </span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Sekarang
ada kecenderungan untuk menghapus jenis hukuman itu. Di Inggris, misalnya,
jenis hukuman ini ditiadakan sejak tahun </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">1857, </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">sedangkan di Peran- cis tahun </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">1938. </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Di Italia, jenis
hukuman tersebut diberlakukan pada jaman pemerintahan fasis, namun setelah itu
dihapus. Di Rusia, praktik hukuman pengasingan tampaknya masih diberlakukan
berupa pembuangan ke </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Siberia. </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Di
samping adanya hukuman pembuangan atau pengasingan, dikenal pula pemerintahan
pengasingan, yaitu pemerintahan yang berada di luar wilayah kedaulatan
negerinya, yang berkehendak mengambil alih pemerintahan di dalam negerinya
apabila keadaan politik mengizinkan. Yang tergolong pemerintahan pengasingan,
misalnya, pemerintahan Pangeran </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Sihanouk </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">dari Kambodia
(1979-), pemerintahan Palestina Merdeka di bawah </span></span><span class="Bodytext"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Yasser Arafat </span></span><span class="Bodytext"><span lang="IN" style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">(1989-).</span></span></div>
<div class="Bodytext1" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0in 1pt 24.5pt 0in;">
<span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Dalam sejarah Indonesia, hukuman pembuangan atau
pengasingan juga diberlakukan oleh pemerintahan kolonial Belanda. Banyak tokoh
pergerakan ber- kebangsaan Indonesia yang dinilai akan membahayakan kedudukan
pemerintah penjajah dikenai hukuman pengasingan ini. Misalnya, Pangeran
Diponegoro yang mengobarkan peperangan melawan Belanda di Jawa </span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">(1825—1830),
</span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">yang akhirnya dikhianati pada saat
perundingan di Magelang. Pahlawan nasional ini ditangkap lalu diasingkan ke
Manado dan kemudian dipindahkan ke Makasar (Ujungpandang sekarang) sampai
wafatnya. Demikian pula pada saat rakyat Minangkabau bangkit melawan Belanda
dalam Perang Padri </span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">(1833-1837) </span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Ketika benteng
kaum Padri jatuh ke tangan </span></span><span class="Bodytext2" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Belanda pada tahun </span></span><span class="Bodytext2" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">1837,
</span></span><span class="Bodytext2" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">Imam Bonjol ditangkap
lalu diasingkan ke daerah Minahasa di Sulawesi Utara, sampai ia akhirnya
meninggal dunia pada tahun </span></span><span class="Bodytext2" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">1864
</span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">di dalam pengasingan. Presiden pertama Republik</span></span><span style="background-color: white; font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt; text-indent: -1pt;"> <span class="Bodytext">Indonesia, proklamator kemerdekaan RI, tidak
luput dari hukuman tersebut. Bersama-sama dengan tokoh </span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">lain,
Sukarno </span></span><span class="Bodytext" style="text-indent: -1pt;"><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 10pt;">pernah dibuang ke Bengkulu,
Pulau Bangka, Ende, dan Prapat, Sumatra Utara.</span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0