Jumat, 05 Juli 2013

Mengenal Arsitektur Di Balik Tatanan Rumah Tradisional di Indonesia

Seorang tetua pernah mengatakan, cara termudah berkenalan dengan suatu budaya adalah menyambangi rumah tradisionalnya. "Di situ kamu bisa mendapatkan gambaran lengkap mengenai tata cara hidup, filosofi hidup, bahkan status ekonomi seseorang. SEBUAH rumah memang tak hanya menjadi tempat berlindung bagi seorang manusia, tetapi punya banyak makna sosiokultural. Rumah-rumah tradisional di Indonesia dibangun dengan dasar filosofi yang matang sehingga setiap sudutnya bercerita akan satu hal. Rumah Banjar, Kalimantan Selatan Berbentuk rumah panggung, arsitektur dan tata ruangnya merefleksikan lapisan, sosial-ekonomi masyarakat sekaligus cara mereka hidup berdampingan dengan alam. Seluruh rangka maupun fondasi menggunakan kayu ulin, yang merupakan pohon khas Kalimantan Selatan. Semakin lama terkena air, kayu ulin justru semakin kuat, sesuai kondisi lingkungannya yang biasanya merupakan rawa-rawa atau berlumpur. Itu sebabnya, rumah Banjar bisa tetap kokoh berdiri selama ratusan tahun. Bagian bawah rumah panggung biasanya menjadi tempat penggilingan padi. Interior rumah terbagi ke dalam beberapa area dengan level permukaan yang berbeda. Bagian kanan khusus untuk orangtua, sementara sebelah kirinya untuk anak- anak muda. Ada pula ruang khusus (yang biasa disebut kamar untuk bujang), yang terletak tepat di atas dapur dan tidak seberapa tinggi, menjadi tempat khusus bagi remaja jika ada tamu yang datang. Pembagian area pun berlaku untuk memisahkan kaum Adam dan Hawa, yang area paling depan biasanya tempat para lelaki berkumpul dart area tengah bagi anak-anak dan perempuan. Rumah Joglo, Jawa Tengah Arsitektur tradisional rumah dari Jawa Tengah ini memiliki kerangka bangunan utama yang disebut soko guru, berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan, serta tumpang sari berupa susunan balok yang disangga soko guru. Rumah Joglo umumnya memiliki tiga bagian ruangan, yaitu ruang pertemuan yang disebut pendapa, ruang tengah atau ruang pringgitan, dan ruang belakang yang disebut dalam atau ruang keluarga. Keseluruhan tata arsitektur ini tak hanya mencerminkan keindahan, tetapi juga sikap religiusitas. Rumah Baduy, Banten, Jawa Barat Rumah panggung milik suku Baduy Dalam seluruhnya terbuat dari bambu dan kayu yang dikaitkan tanpa menggunakan paku— yang dianggap tabu bagi suku Baduy Dalam. Rumah panggung erat kaitannya dengan kepercayaan bahwa rumah memiliki kekuatan netral. Rumah Baduy Dalam ini pun terbagi menjadi tiga, bagian depan untuk menerima tamu, bagian tengah menjadi area tidur dan istirahat, sementara bagian belakang adalah tempat untuk memasak.

Title Post:
Rating: 100% based on 99998 ratings. 99 user reviews.
Author:

Terimakasih sudah berkunjung di blog SELAPUTS, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

  © Blogger template Noblarum by Ourblogtemplates.com 2021

Back to TOP  

submit to reddit