Pembuangan obat setelah
masuk ke dalam tubuh. Setiap obat diekskresikan dengan cara yang khas, melalui
organ pengekskresi tertentu, dan dengan kecepatan tertentu pula. Pengetahuan
akan hal ini diperlukan dalam mempertimbangkan pemakaian suatu obat.
Ekskresi
obat dapat melalui satu atau lebih organ, dan dapat dalam bentuk utuh,
konjugat, atau pecahannya. Organ tubuh yang terpenting dalam pengeluaran obat
ini adalah ginjal, usus besar, dan paru-paru. Selain itu, dalam jumlah terbatas
obat dikeluarkan melalui keringat, air mata, dan air susu ibu. Obat juga dapat
menembus plasenta
atau ari, dan dengan demikian dapat masuk aliran darah bayi dan memberi efek
pada bayi. Sebagai salah satu contohnya, pemakaian morfina pada waktu ibu
bersalin akan mengakibatkan hambatan timbulnya pernapasan spontan pada bayi
yang dilahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.