Beberapa Penyebab Mendengkur
Kebiasaan mendengkur merupakan kebiasaan yang sering tidak diakui baik oleh orang tersebut. Banyak hal sebagai penyebab mendengkur antara lain menyebabkan posisi tidur yang salah, karena kelelahan, atau karena telah menjadi kebiasaan. Kalau menurut bidang kedokteran dan kesehatan mendengkur adalah gejala hidung pembukaan antara kerongkongan dan mulut sehingga suara. Klinis ini sudah dianggap sebagai hal yang biasa namun ada beberapa kasus yang mengakibatkan beberapa konsekuensi bagi orang yang mendengkur itu. Kebiasaan mendengkur tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga pada bayi. Kebiasaan mendengkur juga dapat mengakibatkan penghentian seperti napas tampak tersedak di tenggorokan saat bangun tidur. Akibatnya Jika tidur terganggu, tubuh kita lemas, konsentrasi rendah, refleks menurun, kehilangan memori, iritabilitas dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas. Salah satu gangguan tidur mendengkur sering dianggap sepele, yakni suara getaran saat tidur ketika bernapas karena ada penyumbatan pada saluran udara. Hal ini biasanya disebabkan oleh getaran langit-langit lunak dan pilar yang membatasi rongga faring tengah. Untuk itu ada beberapa langkah dalam menghindari kebiasaan mendengkur dapat mencoba:
1. Tidur di sisi Anda biasanya dapat mengurangi dengkur. mencoba untuk posisi bantal tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Posisi tempat di sekitar leher organ pernapasan tidak dalam posisi lurus dengan tubuh sehingga udara lancar.
2. Adapun anak-anak yang terlalu kelebihan berat badan atau obesitas biasanya terjadi penumpukan lemak di sekitar organ. Ini adalah hambatan pemicu rute pernapasan.
3. Jangan makan berat paling tidak 3 jam sebelum tidur. Sebuah gaya hidup sehat harus terbiasa dengan anak-anak sedini mungkin kebiasaan merokok, pada orang tua harus dihhentihan. Jika Anda tidak dapat mencoba untuk menghindari merokok di rumah. Sebelumnya, banyak penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok memiliki kecenderungan untuk mendengkur dari anak-anak yang orangtuanya tidak merokok.
Kebiasaan mendengkur merupakan kebiasaan yang sering tidak diakui baik oleh orang tersebut. Banyak hal sebagai penyebab mendengkur antara lain menyebabkan posisi tidur yang salah, karena kelelahan, atau karena telah menjadi kebiasaan. Kalau menurut bidang kedokteran dan kesehatan mendengkur adalah gejala hidung pembukaan antara kerongkongan dan mulut sehingga suara. Klinis ini sudah dianggap sebagai hal yang biasa namun ada beberapa kasus yang mengakibatkan beberapa konsekuensi bagi orang yang mendengkur itu. Kebiasaan mendengkur tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga pada bayi. Kebiasaan mendengkur juga dapat mengakibatkan penghentian seperti napas tampak tersedak di tenggorokan saat bangun tidur. Akibatnya Jika tidur terganggu, tubuh kita lemas, konsentrasi rendah, refleks menurun, kehilangan memori, iritabilitas dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas. Salah satu gangguan tidur mendengkur sering dianggap sepele, yakni suara getaran saat tidur ketika bernapas karena ada penyumbatan pada saluran udara. Hal ini biasanya disebabkan oleh getaran langit-langit lunak dan pilar yang membatasi rongga faring tengah. Untuk itu ada beberapa langkah dalam menghindari kebiasaan mendengkur dapat mencoba:
1. Tidur di sisi Anda biasanya dapat mengurangi dengkur. mencoba untuk posisi bantal tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Posisi tempat di sekitar leher organ pernapasan tidak dalam posisi lurus dengan tubuh sehingga udara lancar.
2. Adapun anak-anak yang terlalu kelebihan berat badan atau obesitas biasanya terjadi penumpukan lemak di sekitar organ. Ini adalah hambatan pemicu rute pernapasan.
3. Jangan makan berat paling tidak 3 jam sebelum tidur. Sebuah gaya hidup sehat harus terbiasa dengan anak-anak sedini mungkin kebiasaan merokok, pada orang tua harus dihhentihan. Jika Anda tidak dapat mencoba untuk menghindari merokok di rumah. Sebelumnya, banyak penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok memiliki kecenderungan untuk mendengkur dari anak-anak yang orangtuanya tidak merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.