Selasa, 03 Juli 2012

DEFINISI - ARTI - PENGERTIAN ASIAN VALUES / NILAI ASIA

Nilai-nilai Asia adalah ungkapan yang menganclung dua

makna. Di satu pihak, ia berarri sebagian

dari nilai kemanusiaan pada umlrmnya,

yang diungkapkan oleh para antropolog

selama penelitian etnografi atau diicientifi_

kasi oleh para sosiolog dan ekonom yang

meneliti jalan modernisasi Asia. Dalam

konteks ini, "nilai-nilai Asia,' diartikan

sebagai konsep ilmiah untuk menjelaskan

kekhususan kultural dan perekonomian

Asia. Biasanya perdebatan yang muncul

diarahkan pada seberapa kondusif nilai

Asia bagi pertumbuhan yang konsisten,

semacam argumen Yang membalikkan

klaim terdahulu yang menyatakan bahwa,

misalnya, Konfusianisme adalah pengha-

lang kuat bagi kapitalisme modern' Di lain

pihak, sekarang ini "nilai-nilai Asia" tidak

dnp", dipisahkan dari penegasan beberapa

pemirnpin Asia yang menolak kritik terha-

iap caiutun hak asasi manusia mereka dan

uniuk menegaskan bahwa, pada tingkat

tertentu, ntasyarakat Asia lebih baik-le-

bih etis, kohesif, dan disiplin-ketimbang

masyarakat Barat yang sedang mengalami

dekadensi.

Istilah "nilai-nilai Asia" mulai me-

noniol pada 1980-an dan 1'990-an setelah

kesuksesan "Macan" ekonomi Asia (Sin-

gaplrra' Malaysia, Taiwan, Hong Kong'

lun Kot.u Selatan) dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan'

Akan tetapi, istilah ini dalam beberapa hai

bersifat defensif. Istilah "nilai-nilai Asia"

ini didukung dua tokoh terkemuka-Lee

Kuan Yew dari Singapura dan Mahathir

Mohammad, mantan perdana menteri Ma-

laysia-dan dipakai untuk membela diri

dari kritik yang mengecam rezim autoritar-

ian di Asia. Menurut Lee dan Mahathir, ni-

lai Asia tidak hanya mendasari kesuksesan

"Macan" Asia pascaperang' tetapi juga

merupakan bukti dari bentuk masyarakat

yanglebih unggul (Mallet, 1'999)' Budaya

Asia yang mendukung kerja keras, disiplin'

dan penghematan; komitmen pada keh'rar-

g^ drn masyarakat; kesediaan untuk patuh

l"n -..g,rtamakan kewaiiban di atas hak;

semua itu dikontraskan dengan "nilai"

berlawanan yang lebih individual, yang

menyebabkan tingginya angka keiahatan'

p.r..r"i"rr, keluarga berorang tua tunggal'

penyalahgunaan narkoba dan-yang di-

o.,gg"p sumbernya-individualisme khas

Barat (yang merupakan dasar dari ma-

syarakat AS).

Setelah guncangan finansial 1997 di

Asia, yang menyebar hingga ke Asia Teng-

gara dan lingkaran Pasi6k, nilai-nilai Asia

,"ntilai diragukan. Tetapi konsep ini selalu

problenratik dan bukan hanya karena kon-

sep ini mengecualikan India' Keberatan

utamanya adalah konsep ini mendistorsi

wilayah yang terkenal karena kekayaan

diversitas kulturalnya (Budha, Tao, Hindu,

Shinto, Kristen); sistem politiknya yang

heterogen-demokratis (Taiwan), semi-

demokratis (Hong Kong), sosialis (PRC),

junta militer (Burma), dan sebagainya;

variasi tahap perkembangannya (Schwen-

kter, 1998); dan pesaingan antar-etnis: mi-

salnya antara etnis Cina dengan kelompok

pribumi di Malaysia dan Indonesia (Lan-

des, 1'999, h. 475-80)' Keberatan lainnya

ditujukan pada argumen bahwa Timr"rr dan

Barat merupakan entitas yang lebih kero-

pos ketirnbang yang dibayangkan (Goody,

1,996); bahwa masyarakat Asia memiliki

tradisi toleransi dan skeptisisme religius

yang kuat (Sen, L999); dan bahwa ada

nada rasis dalam pernyataan bahwa Asia

yang "riil" tidak dapat mendukung kebe-

basan individual dan pemerintahan yang

demokratis.

Apakah konsep "nilai-nilai Asia" han-

yalah kamuflase untuk menutupi kronisme

yang dilembagakan, transparansi yang le-

-"h, korrpsi, pemerintahan otoriter, dan

represif? Situasi sebenarnya adalah lebih

kompleks. 'Walaupun internasionalisasi

('Glotnt.tz,noN') semakin melemahkan

batas-batas kultural, masyarakat Asia

masih beragam dan arnat berbeda dengan

masyarakat Barat. Keiuarga inti, misalnya'

lebih stabil di Korea dan Jepang ketirnbang

di Amerika; angka keiahatan juga lebih

rendah (Fukuyama , 1999, h' 130-9)' Ha-

nya sedikit orang di dunia, termasuk orang

Asia, yang bekerja lebih keras ketimbang

orang Cina perantaLlan' Ringkasnya, ke-

khususan kultural, kebiasaan, dan adat

yang kuat masih bertahan di Asia' Jadi'

kita harus mengakui dan menielaskan fak-

tor-faktor ini sambil menghindari simpli-

fikasi yang dilakukan para politisi yang'

meminjam kata-kata Warren Christopher'

menggunakan relativisme kultural sebagai

ir.ttt.ng terakhir untuk melakukan represi

(Patten, 1998, h. 150).

Identitas kontribusi Austria menjadi

fokus utama sebagai akibat dari beberapa

kontroversi sengit: kontroversi dengan

aliran. historis Jerman dalam apa yang

dinamakan MeruooeNSTRErr; dengan teo-

retisi AusrRo-MARxtsrr,r; dalam debat de-

ngan pendukung sosialisme pasar tentang

kemungkinan arau kemustahilan kalkulasi

ekonomi yang efisien di dalam sosialisme

(lihat Socrelrsr cALCUI-erroN); dan dengan

pendukung KEyNrslRNrsrtr baru.

Pada akhir 1940-an, naiknya pamor

revolusi Keynesian dalam politik dan in-

telektual telah melemahkan ilmu ekonomi

Austria dalam sejarah ilmu ekonomi. Se-

lain Ludwig von Mises (1581-1973) dan

muridnya, Israel Kirzner (lahir 1930) dan

Murray Rothbard (1926-95) di AS, dan

Ludwig I\4. Lachmann (1.906-90) di Afrika

Selatan, tak ada lagi yang mendr,rkung alir-

an Austria ini selama 1950-an dan 1960-

an-F. A. Hayek telah meninggalkan reori

ekonomi dan beralih ke filsafat hukum dan

sosial. Tetapi situasi ini berubah drastis

dengan datangnya ilmu ekonomi pascaper-

ang pada akhir 1960-an dan 197(l-an,yang

mendorong pencarian kembali ide, ten-

densi dan tradisi yang pernah didiskredit-

kan. Kebangkitan ilmu ekonomi Austria,

yang dipicu oleh penerimaan Nobel untuk

ilmu ekonomi oleh F. A. Hayek pada 1974,

pelan-pelan meniadi genre tersendiri di AS

(dengan Austrian Economics Programrne

di bawah pimpinan Israel Kirzner di New

York University yang memainkan peran

utama); ia ken-rudian menyebar ke Ing-

gris (denga n think-tazAs seperti Institute

Title Post:
Rating: 100% based on 99998 ratings. 99 user reviews.
Author:

Terimakasih sudah berkunjung di blog SELAPUTS, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

  © Blogger template Noblarum by Ourblogtemplates.com 2021

Back to TOP  

submit to reddit