Kepandaian tidak dapat dibandingkan dan tidak boleh
disamakan dengan kepandaian.Masing-masing anak diperlakukan sesuai dengan bakatnya sendiri. Nilai rapor
seorang anak diterima seperti apa adanya. Tidak tepat anak dibentak oleh
orangtua karena anak mendapat nilai jelek. Kepada anak yang mendapat nilai
jelek sebaiknya diberi rangsangan untuk lebih lagi giat belajar.
Sejak kecil diusahakan agar anak memiliki banyak
rangsangan untuk belajar. Permainan-permainan yang merangsang kreativitas perlu
dimiliki oleh anak. Orangtua jangan meremehkan pertanyaan-pertanyaan dari
seorang anak kecil yang barangkali di mata orang dewasa kelihatannya konyol.
Situasi keluarga diciptakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan suasana
belajar. Orangtua
harus mampu memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana
kepada anak. Orangtua dapat
mendampingi anak dalam menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) tanpa sendiri
menyelesaikan PR tersebut. Orang- tua dapat mengamati kecepatan belajar dari
anak. Beberapa anak termasuk tipe visual yang mudah belajar kalau dibantu
dengan tulisan tangannya sendiri. Beberapa anak lain termasuk tipe auditif
yang cepat belajar kalau dibantu dengan membaca pelajaran dengan suara
nyaring.
Kiranya orangtua tidak mendewa-dewakan nilai rapor
anaknya. Nilai rapor memang sedikit memberikan gambaran tentang kepandaian
anak tetapi bukanlah segala-galanya. Nilai rapor sangat ditentukan pula oleh
mentalitas, kepandaian dan sifat guru di sekolah. Guru adalah manusia biasa
yang mempunyai simpati dan antipati. Orangtua tidak boleh menuntut terlalu
banyak dari guru. Apalagi kepandaian di sekolah hanya merupakan salah satu
aspek dari keseluruhan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.