Tahap Sejarah perkembangan teori administrasi dan manajemen
(Tahun 1 M sampai dengan 1886) Berhubung dengan gelapnya sejarah dunia pada umumnya selama 15 abad pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi dan manajemen pun turut mengalami kegelapan. Berarti tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan administrasi dan manajemen dalam 15 abad itu. Kemudian diketahui bahwa timbulnya Gereja Katolik Roma telah mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan teori administrasi dan manajemen. Dengan perkataan lain, Gereja Katolik Roma telah memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi dan manajemen. Malahan ada pendapat yang mengatakan bahwa pesatnya agama Katholik Roma berkembang tidak saja karena aspek teologinya, tetapi juga karena organisasinya yang sangat rapi. Malahan sesungguhnya pola dasar struktur organisasi yang telah diciptakan oleh Gereja Katolik Roma telah ditiru oleh hampi r seinua or£tanisasi modem hingga sekarang ini, meskipun sudah barang tentu timbul perkembanun lanjutan sebagai akibat semakin kompleks tata kehidupan modem. Dengan perkataan lain, sumbangan Gereja Katolik Roma terhadap perkembangan administrasi dan tnanajemen sebagai seni ialah di bidang sistematisasi struktur organisasi. Kemudian diketahui pula bahwa administrasi dan manajemen semakin berkembang lebili pesat lagi dengan terjunnya para cendekiawan di masa itu ke dalam bidang administrasi dan manajemen. Demikianlah terlihat, misalnya bahwa di Eropa timbul tiga kelompok sarjana vang terdapat pada tiga negara yang berbeda-beda pada waktu yang kira-kira bersamaan, yang tanpa diketahui pada tahap perniulaan, mempunyai pandangan yang pada garis besamya sama. Ketiga kelompok ahli tersebut ialah sebagai berikut.
1. Kaum Kameralist yang terdapat di Jerman dan Austria.
2. Kaum Merkantilist di Inggris.
3. Kaum Fisiokrat di Prancis.
Banyak orang yang mengatakan bahwa ketiga kelompok ahli ini adalah ahli-ahli ekonomi karena sorotan analisis mereka adalah perekonomian negara dilihat dari sudut manajemen. Padahal, sesungguhnya mereka adalah pelopor-pelopor manajemen ilmiah karena inti teori-teori mereka ialah bahwa perekonomian suatu negara hanya akan bisa kuat apabila kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi karena manajemen ilmiah belum dikenal pada waktu itu, mereka digolongkan kedalam golongan ahli ekonomi. Bukti yang dapat diketengahkan bahwa ketiga kelompok ahli tersebut adalah pelopor-pelopor administrasi dan manajemen ilmiah ialah hasil karya mereka. Untuk mengambil salah seorang saja di antara mereka sebagai contoh akan terlihat bahwa George Von Zincke selama h idupnya telah menghasilkan 537 karya ilmiah dan 175 di antaranya membahas administrasi pertanian. Perkembangan yang makin pesat dari administrasi dan manajemen zaman sejarah ini telah dimungkinkan pula oleh timbulnya Revolusi Industri I di Inggris yang mempunyai akibat-akibat yang sangat luas di bidang administrasi dan manajemen. Sebagaimana diketahui timbulnya Revolusi Industri I di Inggris telah dipercepat oleh penemuan-penemuan mesin-mesin produksi, seperti mesin uap oleh James Watt. Di bidang administrasi dan manajemen, Revolusi Industri I tersebut telah mengakibatkan terjadinya per-ubahan radikal dalam filsafat administrasi dan manajemen yang tadinya merupakan filsafat yang job centered, lambat laun berubah menjadi filsafat yang human centered. Orientasi terhadap pekerjaan berubah dari orientasi Lihat misalnya, Harold Koontz dan Cyril O'Donnel dalam karya mereka, Principles of Managenlenl, McGraw-Hill, New York, 1964.
efektivitas semata-mata menjadi orientasi efisiensi plus efektivitas. Di bidang produksi. terdapat pula perubahan yang radikal dari produksi kecil-kecilan menjadi produksi massal dengan memproduksi besar-besaran itu terlihat dengan jelas dalam peningkatan perdagangan luar negeri, dengan pasaranluar negeri dipergunakan sebagai tempat pelennparan barang yang dihasilkan dan sebagai sumber bahan-bahan baku. Di bidang kepegawaian, sebagai akibat dari semakin besamya perusahaan-perusahaan industri, semakin banyak jumlah pegawai yang dipekerjakan. Hal ini mengakibatkan hilangnya sistem apprenticeship dan guild dan terbentuknya serikat-serikat buruh yang kian hari kian menyadari hak dan kewajibannya terhadap organisasi di tempat ia bekerja. Perubahan ini pulalah yang menjadi basis dikembangkannya kegiatan dalam industri yang dikenal dengan Industrial relations. Dalam hubungan ini perlu pula diperhatikan peranan besar yang telah dimainkan oleh Charles Babbage, seorang sarjana dan profesor matematika pada Universitas Cambridge, yang pada permulaan abad ke-18 telah menulis sebuah buku yang berjudul The Econonty of Manufacture. Dalam buku tersebut Babbage menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha mencapai tujuan. Namun selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru diselidiki kembali setelah lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah (Scientific Management Movement) yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat. Gerakan ini dimulai pada tahun 1886. Gerakan ini sekaligus menandai dua hal, yaitu (1) berakhirnya status administrasi dan manajemen sebagai seni semata-mata, tetapi mulai berdwistatus karena administrasi dan manajemen itu diakui pula sebagai ilmu pengetahuan; (2) berakhimya tahap Sejarah dalam perkembangan administrasi dan manajemen dan tibanya Zaman Modern yang dimulai pada tahun 1886 dan yang masih berlangsung terus hingga dewasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.