Menurut laporan TOP500. org yang diumumkan di International
Supercomputing Conference, Leipzig, Jerman (17/6), China menjadi pemilik
superkomputer terhebat di dunia. Gelar ini membuat negeri Tirai Bambu berhasil
menggeser Amerika Serikat ke urutan kedua. China terakhir kali meraih posisi
ini pada November 2010 melalui Sistem Tianhe-1A.
Sekadar informasi, komputer super atau dikenal dengan
istilah high- performance computing/ H PC adalah rangkaian sistem berkinerja
tinggi yang mampu melakukan komputasi dan kalkulasi dalam jumlah besar dengan
waktu yang cepat. Kalau komputer biasa dapat melakukan berbagai tugas, HPC pada
umumnya dirancang untuk mengerjakan suatu fungsi atau tujuan khusus, misalnya
penelitian cuaca atau iklim.
Tianhe-2 merupakan penerus Tianhe- 1A yang didapuk sebagai
komputer super tercepat dunia saat ini. Di balik Tianhe-2, tersimpan kekuatan
dahsyat. Dapur pacunya diisi 32 ribu prosesor Intel Xeon E5-2692 2,2 GHz (ivy
bridge) dan 48 ribu prosesor Intel Xeon Phi 31S1P 1,1 GHz. Tiap prosesor Xeon
E5 memuat dua belas core dan tiap Xeon Phi memuat 57 core sehingga sistem ini
memiliki total 3,12 juta core.
Hasilnya, catatan menakjubkan ditorehkan Tianhe-2. Pada uji
benchmark Unpack, Tianhe-2 dapat melakukan perhitungan yang luar biasa, yaitu
33.862 petaflop per detik dari kemampuan maksimal secara teoretis sebesar
54.902 Pflops. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi daripada catatan sistem
.Titan milik Departemen Energi Amerika Serikat.
Tianhe-2 saat ini masih dalam tahap uji coba setelah selesai
dibangun dua tahun lebih cepat daripada target semula pada 2015. Tianhe-2
dibangun oleh tim dari National University of Defense Technology China.
Tianhe-2 nantinya akan ditempatkan di National Supercomputing Center,
Guangzhou, China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.