SIDS adalah kematian mendadak seorang bayi yang kelihatannya
sehat. Dari berbagai literatur kesehatan ditemukan kesamaan bahwa SIDS paling
banyak terjadi pada bayi berusia dua dan tiga bulan. Sindrom ini lebih banyak
menimpa bayi laki-laki ketimbang bayi perempuan, dan biasanya lebih sering
terjadi selama cuaca dingin.
Sayangnya, hingga kini penyebabnya belum dapat diketahui
secara pasti. Kadang kala, bisa terjadi pada bayi yang baru saja mengalami
selesma ringan. Akan tetapi, SIDS lebih sering terjadi tanpa ada gejala-gejala
abnormal sebelumnya.
Kendati penyebabnya tetap sukar dipahami, perlahan tapi
pasti para ahli kesehatan menemukan sebuah benang merah. Terdapat fakta baru
yang menerangkan bahwa bayi yang berisiko tinggi terkena SIDS mencakup para
bayi prematur atau berberat badan lahir rendah, bayi dengan orangtua perokok
aktif atau pemakai obat-obatan terlarang, dan bayi yang memiliki saudara
kandung meninggal karena SIDS. Bayi yang sempat berhenti bernapas dan kemudian
diberi bantuan pernapasan buatan, serta bayi yang memiliki skor Apgar rendah
sewaktu lahir juga rentan terhadap risiko SIDS.
Untuk membantu mengurangi risiko ini, ada beberapa anjuran
yang dapat dipraktikkan, seperti menidurkan bayi dalam posisi terlentang, bukan
tengkurap. Kemudian, sebaiknya bayi tidur di atas kasur yang keras. Hindari
untuk menggunakan lapisan kasur yang tebal dan lunak. Pasalnya, bahan yang
terlalu empuk hanya bisa membuat bayi "terbenam" dan sulit bernapas.
Faktor lain yang dipercaya mengurangi risiko SIDS adalah
dengan rutin memberikan ASI eksklusif. Selain itu, ciptakanlah kondisi
lingkungan bebas asap rokok bagi bayi.
Tidak lupa, cobalah untuk menciptakan lingkungan hangat yang
sama dengan kebutuhan Anda. Jika Anda merasa nyaman dan pas dengan suhu
ruangan, idealnya bayi juga merasa nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.