Anda bingung dengan varian jenis parfum yang ada di pasaran?
Setelah eau de cologne, kali ini giliran eau de toilette yang mendapatkan
pembahasan khusus. Adakah beda di antara keduanya' Tentu saja ada. Eau de
toilette atau yang sering juga disebut air beraroma merupakan wewangian yang
biasanya digunakan sebagai penyegar kulit. Paba umumnya, eau de toilette
terdiri atas alkohol (dengan kadar 60-80 persen) dan beragam minyak esens
(kadar sekitar sepuluh persen). Esens tersebutlah yang nantinya akan menentukan
nama eau de toilette tersebut. Misalnya, Geranium Water; Lavender Water, Lilac
Water, dan lain sebaga nya. Parlum ini biasanya digunakan sebagai body splash,
yang disemprotkan ke tubuh sesaat setelah mandi. Sayangnya, aroma wangi dari
parfum ini mudah hilang sehingga pengaplikasikannya harus dilakukan beberapa
kali.
Penggunaan eau de toilette sudah ada sejak berabad-abad yang
lalu. Menurut sejarah, Ratu Cleopatra (69-30 sebelum Masehi) menggoda Mark
Anthony menggunakan parfum dan eau de toilette. Ratu Wi helmina (1890-1948)
dari Kerajaan Belanda mencampurkan satu botol berisi eau de toilette dalam bak
mandinya. Sementara sejarah eau dei toilette pria diawali oleh Raja Louis XIV
(1638-1715) yang menggunakan air beraroma untuk membuat bajunya menjadi wangi.
Saat itu Raja Louis XIV menggunakan campuran esens musk, bunga jeruk, ai'
mawar, aloewood, dan aroma rempah-rempah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.