Terdapat
tiga macam orangtua yaitu yang pertama memberikan terlalu banyak pekeijaan bagi
anak dan yang kedua sama sekali tidak memberikan pekerjaan apapun kepada anak.
Jenis orangtua yang ketiga adalah memberikan pekerjaan secukupnya kepada anak.
Namun demikian kita masih mengajukan pertanyaan, apakah orangtua memahami arti
dan nilai pekerjaan pada umumnya dan terlebih pekerjaan bagi anak? Sebab,
kalau orang tua hanya tnenilai bahwa pekerjaan anak dapat meringankan
pekerjaan orangtua, itu berarti orangtua cenderung memperlakukan anak sebagai
obyek. Padahal anak adalah subyek yang mandiri. Tindakan mengobyekkan manusia
adalah tindakan yang tidak baik. Apakah pekerjaan anak sedekar mengisi waktu
luang? Pengertian ini sangat merendahkan pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan tidak
sama dengan bermain bola kaki atau bermain tenis. Ada banyak perbuatan dan tindakan manusia yang tidak
dapat digolongkan ke dalam pekerjaan seperti bermain, berjalan-jalan, makan dan
minum, tidur, beristirahat dan berekreasi. Pekerjaan adalah kegiatan yang
direncanakan. Binatang tidak bekerja karena binatang tidak membuat rencana.
Melalui pekerjaan manusia ingin mencapai sesuatu hal atau hasil yang berdiri
sendiri dalam bentuk seperti benda, karya atau tenaga. Hasil pekerjaan melayani
kebutuhan diri sendiri dan kebutuhan masyarakat.
Ketika
berhadapan dengan pekerjaannya, manusia melihat dirinya sendiri. Pekerjaan
mengungkapkan pribadi manusia. Manusia bercermin dalam pekerjaannya. Manusia
berbangga atas hasil pekerjaannya. Orang lain dapat memuji atau mencela
pekeijaan kita. Melalui pekerjaannya, manusia menunjukkan bahwa sebagai makhluk
rohani, ia dapat menaklukkan alam Cita-cita dan bakat manusia menjadi nyata dan
terwujud dalam pekerjaan. Binatang dapat
langsung saja memenuhi kebutuhannya dari alam. Manusia tidak dapat langsung
memanfaatkan alam. Manusia perlu bekerja untuk mengolah alam menjadi
kebutuhannya. Jadi melalui pekerjaannya manusia menunjukkan bahwa ia tidak
takluk begitu saja kepada alam. Pekerjaan memperlihatkan bahwa manusia ' tidak terikat pada suatu lingkungan alam tertentu. Manusia bebas
merencanakan pekerjaannya di mana saja dan kapan saja. Pekerjaan memiliki nilai personal, sosial dan nilai
agama. Pekerjaan adalah ungkapan pribadi manusia yang berakal budi. Meialui
pekerjaan manusia saling membantu untuk dapat hidup. Meialui pekerjaan manusia
menjalin hubungannya dengan sesama dan dengan Tuhan. Allah menghadiahkan kepada
manusia anugerah untuk-bekerja dan manusia harus menggunakan anugerah ini. Terhadap pertanyaan, "apakah anak boleh bekerja atau tidak?",
kita tidak bisa menjawab dengan ya atau Anak belum bekerja
tetapi sudah mulai terlatih untuk siap bekeija. Secara negatif dapat kita
katakan bahwa anak tidak bekeija seperti orang dewasa bekerja. Anak bekerja
sesuai dengan keadaan anak. Jadi dari anak kita tidak boleh mengharapkan hasil
pekeijaan seperti hasil pekeijaan orang dewasa. Tetapi melalui beberapa pekerjaan
tertentu, anak dilatih untuk menghargai pekerjaan. Jadi, memberikan pekerjaan
bagi anak adalah suatu pendidikan moral. Kita menumbuhkan disposisi yang baik
dalam diri anak terhadap pekerjaan. Itu berarti dalam mendidik anak untuk bekerja,
kita harus berani memberikan kesempatan kepada anak untuk sendiri merencanakan
pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.